Mengenal Conwood, Material alternatif Kayu?

Conwood merupakan material bangunan yang terbuat dari campuran serat selulosa dan semen, dirancang menyerupai kayu alami baik dalam tampilan maupun teksturnya. Material ini dapat menjadi alternatif pengganti kayu yang lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan kayu asli dalam proses pembuatannya, sehingga tidak memerlukan penebangan pohon. 

Conwood menawarkan solusi untuk hunian bernuansa kayu dengan keunggulan tahan terhadap cuaca ekstrem, rayap, dan kelembaban tinggi.

Kelebihan Coonwood

  • Ramah lingkungan, karena diproduksi tanpa menggunakan kayu alami, sehingga lebih berkelanjutan.
  • Recycle, conwood merupakan material yang dibuat dari bahan daur ulang seperti kertas dan kardus, dalam proses pembuatannya, material ini memanfaatkan limbah sehingga mampu mengurangi dampak penumpukan sampah.
  • Tahan lama, karena material ini mampu bertahan terhadap cuaca ekstrem, rayap, dan kelembaban. 
  • Mirip kayu, menawarkan tampilan dan tekstur yang menyerupai kayu alami.
  • Perawatan mudah, karena tidak membutuhkan perawatan rumit seperti kayu alami. 
  • Serbaguna, dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, seperti dinding, lantai, plafon, dan lisplank.

Kekurangan Conwood

  • Berat, conwood memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan kayu, sehingga penggunaannya perlu diperhitungkan dalam konstruksi.
  • Kurang tahan gores dan benturan, lebih rentan terhadap goresan dan benturan dibandingkan dengan kayu.
  • Kurang fleksibel, dibandingkan kayu, Conwood memiliki fleksibilitas yang terbatas karena lebih kaku seperti beton.

Penggunaan Conwood pada Bangunan

Conwood dapat diaplikasikan sebagai variasi pada berbagai bagian bangunan, baik pada area eksterior maupun interior, diantaranya : 
 
  • Dinding, Conwood dapat dipakai untuk membuat variasi pada dinding untuk memberikan kesan visual serupa dinding kayu alami.
  • Lantai, Conwood juga bagus dipakai untuk variasi lantai, baik pada area kering maupun area basah seperti tepi kolam.
  • Plafon, tak hanya pada dinding dan lantai, conwood juga dapat diaplikasikan untuk plafon yang memberikan sentuhan alami pada ruangan, serupa lumber ceilling.
  • Lisplank, Pada bagian atap, conwood juga menjadi salah satu material alternatif untuk lisplank selain GRC, tentunya karena sifatnya yang tahan terhadap cuaca dan rayap.

Conwood dapat diproduksi Sendiri

Sebagai material recycle, Conwood dapat diproduksi atau dibuat sendiri menggunakan limbah kertas. Tentunya, kualitas yang dihasilkan tidak sama seperti conwood produksi pabrik yang dibuat dengan peralatan yang lebih memadai.

Untuk membuat conwood sendiri, anda perlu menyiapkan beberapa bahan, diantaranya limbah kertas, lem kertas, dan semen. Ketiga bahan tersebut merupakan bahan utama conwood buatan sendiri.

Langkah sederhana pembuatan Conwood sendiri (DIY) :

  1. Larutkan / campurkan limbah kertas dengan air hingga menjadi bubur kertas. Anda dapat menggunakan blender untuk mempercepat pembuatan bubur kertas.
  2. Larutkan / campurkan lem kertas dengan air sehingga lem menjadi lebih encer. (1 bungkus lem kertas dicampurkan dengan 1 liter air).
  3. Campurkan bubur kertas dengan lem kertas yang sudah diencerkan, aduk hingga merata atau hingga bubur kertas dirasa lebih lengket seperti lendir.
  4. Tambahkan semen dengan takaran volume : 1 (adonan bubur kertas+lem) : 2 (semen bubuk). Anda dapat menambahkan air pada proses ini agar semen dan bubur kertas dapat tercampur dengan lebih merata.
  5. Cetak adukan pada bidang datar, yang dapat menyerap air. Anda dapat mencetaknya diatas pasir / tanah yang diratakan, hasilnya conwood yang dibuat akan memiliki tekstur mirip seperti batu alam.
  6. Diamkan / jemur di tempat yang terkena panas matahari, untuk mempercepat penguapan / pengeringan.
  7. Usia matang conwood hampir sama seperti usia matang beton (21 hari). Pada hari pertama conwood dibuat, meski sudah kering, namun conwood masih cukup rapuh / mudah patah sehingga masih perlu didiamkan.
  8. Pada hari ke-2 hingga hari ke-7, lakukan curing / penyiraman dengan air pada conwood yang sudah kering di hari sebelumnya. Perlu hati-hati saat melakukan curing sebelum conwood benar-benar matang, perhatikan agar air tidak sampai menggenang / conwood yang sudah kering jadi terendam air. Penguapan air akan lebih cepat dibandingkan saat conwood masih dalam keadaan basah / lembek.
  9. Masih pada hari ke-2 hingga hari ke-7, saat conwood mulai mengering, balur permukaan conwood dengan lem kertas yang sudah diencerkan, lalu kembali jemur ditempat yang langsung terkena sinar matahari. 
  10. Setelah hari ke-7, conwood yang dibuat akan terasa lebih keras seperti kayu. Simpan / diamkan conwood yang sudah berusia 7 hari ditempat yang teduh / terhindar dari sinar / panas matahari, hingga usia conwood memenuhi usia matang (21 hari).
  11. Conwood produksi sendiri telah matang dan dapat digunakan untuk variasi.

DNP telah melakukan uji pembuatan conwood secara DIY, dan sudah mengaplikasikannya untuk variasi dinding. Langkah / proses pembuatan tersebut merupakan proses yang DNP kerjakan, berdasarkan pengalaman sendiri. Anda dapat mengembangkan proses tersebut dengan cara / pengetahuan anda sendiri untuk hasil yang dirasa lebih sempurna.

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa conwood buatan sendiri tidak sama seperti conwood buatan pabrikan, yang mengalami proses peng-oven-an, yang tentunya lebih cepat menghasilkan conwood matang di usia yang kurang dari 21 hari. 

Demikian sekilas tentang Conwood yang dapat DNP tuliskan.